cursor

Keroppi - Sanrio

Jumat, 15 Agustus 2014

Ilmu Pengetahuan Alam Biologi
Sistem Gerak

Sistem Gerak
        A.            Rangka Tubuh Manusia

Rangka manusia terdiri atas susunan tulang-tulang yang saling berhubungan satu sama lain sehingga membentuk tubuh. Manusia memiliki lebih kurang 206 tulang. Semua tulang itu tersusun saling bersambungan membentuk suatu rangka. Berdasarkan letaknya, rangka tubuh manusia termasuk rangka dalam / endoskeleton karena rangka manusia terdapat di dalam tubuh dan terbungkus daging (otot). Rangka dalam terdiri atas tulang keras dan tulang rawan. Tulang tersusun dari sel-sel dan bahan pengisi. Tulang keras memiliki bahan pengisi berupa zat kapur dan fosfor, sedangkan tulang rawan mengandung bahan pengisi yang lentur.
        a.             Fungsi Rangka
Apakah fungsi rangka tubuh bagi manusia? Rangka tubuh manusia memiliki fungsi sebagai berikut.
1.     Menyokong dan menegakkan berdirinya tubuh
2.     Memberi bentuk tubuh, contohnya tulang tengkorak yang memberi bentuk pada wajah
3.     Melindungi organ penting dalam tubuh, misalnya jantung, paru-paru, dan otak
4.     Tempat melekatnya otot dan daging, misalnya pada tulang kering (tibia) menempel otot
5.     Tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah putih
6.     Alat gerak pasif. Artinya, rangka dapat berfungsi sebagai alat gerak bila ada kontraksi atau relaksasi dari dari otot
7.     Sebagai penopang tubuh, contohnya tulang kaki yang menopang seluruh tubuh
        b.           Jenis Rangka
Rangka penyusun tubuh terdiri atas :
1.     Rangka aksial (sumbu) : tengkorak, ruas-ruas tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk.
2.     Rangka apendikuler (tambahan) : gelang bahu, lengan, gelang pinggul, dan kaki (tungkai).
c.          Jenis- Jenis Tulang
1.     Berdasarkan jaringan penyusunnya, tulang dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu :
·        Tulang rawan (katilago), tersusun atas jaringan tulang rawan (kondrosit), lentur, dan banyak mengandung kolagen.
Contoh : tulang hidung, ujung tulang rusuk, dan antar ruas tulang belakang.
·        Tulang keras (osteon), tersusun  atas jaringan tulang keras (osteosit), banyak mengandung zat kapur, dan sedikit mengandung koalgen (zat perekat).
2.     Berdasarkan bentuknya, tulang dikelompokkan menjasi tiga macam, yaitu :
·        Tulang Pipa
a.     Berbentuk panjang bulat seperti pipa
b.     Pada kedua ujungnya berbonggol
c.      Di dalamnya berisi sumsum kuning dan lemak. Sumsum kuning merupakan cadangan untuk pembentukan sumsum merah
Contoh : tulang paha, tulang lengan atas, tulang kering, tulang betis, ruas jari tangan/ruas jari kaki, tulang hasta, dan tulang pengumpil.

·        Tulang Pipih
a.     Berbentuk pipih atau tipis
b.     Di dalamnya berisi sumsum merah, tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih
Contoh : tulang kepala (tengkorak), tulang rusuk, tulang dada, dan tulang belikat.
·        Tulang Pendek
a.     Berbentuk pendek dan bulat
b.     Di dalamnya berisi sumsum merah, tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih
Contoh : ruas-ruas tulang belakang, tulang pergelangan tangan, dan tulang pergelangan kaki.
3.     Berdasarkan letaknya, tulang dibedakan atas tiga kelompok, yaitu:
1.     Tulang Kepala (Tengkorak)
Tengkorak terdiri atas tulang-tulang pipih yang tersusun sambung-menyambung hingga membentuk suatu rongga yang disebut rongga otak Di rongga itulah tersimpan otak.
         Tulang tengkorak dibagi menjadi dua bagian, yaitu tulang tengkorak pelindung otak dan tulang tengkorak pembentuk wajah.



a.        Tulang tengkorak pelindung otak, yaitu :


1)    1 tulang dahi
2)    2 tulang ubun-ubun
3)    2 tulang tapis
4)    2 tulang baji
5)    2 tulang pelipis
6)    1 tulang kepala belakang
b.        Tulang tengkorak pembentuk wajah, yaitu :
1)    2 tulang rahang atas
2)    2 tulang rahang bawah
3)    2 tulang hidung
4)    2 tulang pipi
5)    2 tulang air mata
6)    2 tulang langit-langit
7)    1 tulang lidah
2.     Tulang Badan
Tulang pembentuk badan terdiri atas ruas-ruas tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, tulang gelang bahu, dan tulang gelang pinggul/panggul.
a.        Ruas-ruas Tulang Belakang
Tulang belakang tersusun oleh ruas-ruas tulang pendek berjumlah 33 ruas yang terdiri atas :
1)    7 ruas tulang leher
2)    12 ruas tulang punggung
3)    5 ruas tulang pinggang
4)    5 ruas tulang kelangkang (menyatu)
5)    4 ruas tulang ekor (menyatu, melengkung ke dalam)
Ruas tulang leher peratama disebut atlas dan yang kedua disebut aksis. Tulang belakang manusia berfungsi sebagai tiang penegak berdirinya tubuh. Bentuknya yang agak melengkung memungkinkan untuk menyangga berat badan.
b.        Tulang Dada
Tulang dada berbentuk pipih, bagian atas agak lebar, dan bagian bawah mengecil. Tulag dada dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1)    Bagian hulu, yaitu bagian atas yang dilekati oleh sepasang tulang selangka.
2)    Bagian badan, yaitu bagian tengah yang dilekati oleh 7 pasang tulang rusuk sejati.
3)    Bagian taju pedang yang terbuat dari tulang rawan
c.         Tulang Rusuk
Manusia memiliki 12 pasang rusuk yang terdiri atas :
1)    Tujuh pasang rusuk sejati
Bagian depan tulang rusuk ini melekat pada tulang dada, sedangkan bagian belakang melekat pada tulang punggung.
2)    Tiga pasang rusuk palsu
Bagian depan tulang rusuk ini melekat pada tulang-tulang rusuk diatasnya, sedangkan bagian belakang melekat pada tulang punggung.
3)    Dua pasang rusuk melayang
Bagian depan tidak melekat, sedangkan bagian belakang melekat pada tulang punggung.






d.        Tulang Gelang Bahu
Tulang gelang bahu terdiri atas :
1)    Sepasang Tulang Selangka
Tulang selangka kanan dan kiri bagian depan menempel pada tulang dada pada bagian hulu, sedangkan bagian ujung tulang selangka menempel pada tulang belikat.
2)    Sepasang Tulang Belikat
Tulang belikat kanan dan kiri berbentuk pipih segitiga, pada bagian atas terdapat tonjolan yang bentuknya menyerupai paruh gagak.
e.        Tulang Gelang Panggul
Tulang gelang panggul disebut juga gelang pinggul yang terdiri atas :
1)    Sepasang tulang usus / ilium
2)    Sepasang tulang duduk (kedudukan) / pubis
3)    Sepasang tulang kemaluan / ischium
3.     Tulang Anggota Gerak
Tulang anggota gerak pada manusia terdiri atas anggota gerak atas dan anggota gerak bawah.
a.        Tulang-tulang pembentuk anggota gerak atas (tangan atau lengan) tediri atas :
1)    2 tulang lengan atas
2)    2 tulang pengumpil
3)    2 tulang hasta
4)    16 atau 2 x 8 tulang pergelangan tangan
5)    10 atau 2 x 5 tulang telapak tangan
6)    28 atau 2 x 14 tulang ruas jari tangan
b.        Tulang-tulang pembentuk anggota gerak bawah (kaki atau tungkai) terdiri atas :
1)    2 tulang paha
2)    2 tulang tempurung lutut
3)    2 tulang kering
4)    2 tulang betis
5)    14 atau 2 x 7 tulang pergelangan kaki
6)    10 atau 2 x 5 tulang telapak kaki
7)    28 atau 2 x 14 tulang ruas jari kaki
d.         Hubungan Antar Tulang
   Hubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lain disebut persendian (artikulasi).
Dari sifat geraknya, persendian dapatb dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
a.     Sendi Mati (Sinartrosis)
Sendi mati adalah hubungan antar tulang yang tidak memungkinkan adanya gerakan.
Contoh : persedian pada tulang tengkorak.
b.    Sendi Kaku (Amfiartrosis)
Sendi kaku adalah hubungan antar tulang yang memungkinkan adanya sedikit gerakan (terbatas).
Contoh : persendian pada pergelangan tangan dan pergelangan kaki, hubungan tulang rusuk dengan tulang belakang dan tulang dada serta hubungan tulang kemaluan.
c.      Sendi Gerak (Diartrosis)
Sendi gerak adalah hubungan antar tulang yang memungkinkan adanya gerakan secara leluasa.
Berdasarkan sifat geraknya, sendi  ini dapat dibedakan menjadi lima macam, yaitu :
1)    Sendi peluru, memungkinkan gerakan yang bebas ke segala arah. Misalnya, persendian pada lengan atas dengan gelang bahu dan tulang paha denga gelang pinggul.
2)    Sendi engsel, memungkinkan gerakan satu arah, seperti gerakan pada engsel pintu atau jendela. Misalnya, persendian pada siku dan lutut.
3)    Sendi putar, memungkinkan gerakan memutar. Misalnya, persendian pada tulang atlas dengan tulang pemutar dan tulang hasta dengan tulang pengumpil.
4)    Sendi geser, memungkinkan pergeseran antar tulang. Misalnya, persendian pada tulang belakang.
5)    Sendi pelana, memungkinkan gerakan kedua arah. Misalnya, persendian pada tulang telapak tangan dengan ibu jari.


B.       Otot
Otot merupakan sekumpulan sel-sel kontraktil (serabut otot) yang dapat menggerakan rangka tubuh agar pergerakannya lebih teratur dan terarah. Oleh karena itu, otot disebut sebagai alat gerak aktif.
a.          Fungsi Otot
1.     Melakukan gerakkan bersama tulang
2.     Mengalirkan darah
3.     Mengedarkan sari makanan
4.     Menggerakkan jantung
b.         Jenis Otot
Berdasarkan struktur dan kerja otot, otot dibedakan menjadi otot polos, otot luruk, dan otot jantung.
1.     Otot Polos
Otot polos memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
·        Terdiri atas sel-sel otot polos
·        Terdapat satu inti sel pada setiap selnya
·        Berbentuk gelondong, pada bagian tengah menggembung, sedangkan pada kedua ujungnya meruncing
·        Tidak melekat pada rangka tubuh
·        Bekerja tidak dengan perintah otak sehingga disebut otak tak sadar (involunter)
·        Pergerakan lambat
·        Terdapat pada bagian-bagian organ dalam. Misalnya, alat pencernaan makanan, pembuluh darah, alat pernafasan, dan alat ekskresi



2.     Otot Lurik
Otot lurik memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
·        Terdiri atas sel-sel otot lurik
·        Sel memiliki banyak inti
·        Berbentuk silindris panjang, terdapat garis-garis terang dan gelap yang melintang sehingga disebut juga otot serat lintang
·        Bekerja diperintah oleh otak sehingga disebut otak sadar
·        Melekat pada rangka tubuh, yakni bagian kedua ujungnya yang mengecil atau disebut urat otot (tendon)
·        Pergerakan cepat
·        Terdapat pada otot rangka. Misalnya, otot kaki, otot lengan, otot leher, dan otot dada
3.     Otot Jantung
Otot jantung memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
·        Terdiri atas sel-sel otot lurik
·        Termasuk otot tak sadar karena kerjanya tidak diperintah oleh otak
·        Berbentuk silindris, panjang, dan bercabang-cabang
·        Memiliki banyak inti sel dan masing-masing inti sel terdapat di tengah-tengah serabut otot
·        Pergerakan tidak cepat, namun teratur
·        Terdapat pada jantung
   Otot jantung tergolong otot istimewa sebab otot jantung tersusun dari sel-sel otot lurik, tetapi kerjanya tanpa dipengaruhi otak. Otot jantung merupakan otot yang bekerja tanpa henti.
c.          Pergerakan pada Otot
     Apabila mendapat rangsang dari saraf, maka otot akan bekerja dengan cara berkontraksi. Kontraksi otot ditandai dengan otot yang memendek, menegang, dan menggembung dibagian tengahnya. Bila otot tidak bekerja maka otot kembali mengendur. Keadaan otot seperti itu disebut relaksasi.
    
     Berdasarkan hubungan kerjanya, pergerakan otot dibedakan atas otot antagonis dan otot sinergis.
1.     Otot Antagonis
  Otot antagonis merupakan otot yang hubungan kerjanya bersifat berlawanan. Otot antagonis dapat dilihat dari kerja otot biseps dan otot triseps yang terdapat pada lengan. Otot biseps adalah otot yang memiliki dua ujung (tendon) yang melekat pada tulang. Otot triseps adalah otot yang memiliki tiga tendon.
Contoh : kerja otot biseps dan triseps pada lengan.
·        Abduktor – adduktor, yaitu pergerakan menjauhi dan mendekati badan.
·        Ekstensor – fleksor, yaitu pergerakan membengkokkan dan meluruskan lengan.
·        Pronator – Supinator, yaitu pergerakan menelungkup dan menengadahkan telapak tangan.
·        Depresor – elevasor, yaitu pergerakan menurunkan dan mengangkat lengan
Berdasarkan perlekatannya, otot antagonis dibedakan  menjadi :
1.           Origo
Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang tetap/stabil pada saat kontraksi.
2.           Insersio
Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang berubah posisi pada saat kontraksi.




2.     Otot Sinergis
Otot sinergis merupakan dua otot yang bekerja sama atau bekerja secara bersamaan.
Contoh : otot pronator yang terdapat pada lengan bawah yang dapat menyebabkan gerakan telapak tangan menengadah dan menelungkup.

C.    Kelainan pada Tulang dan Otot

1.     Kelainan pada Tulang
   Kelainan dan gangguan pada tulang dapat disebabkan oleh beberapa Faktor, misalnya karena kelainan yang dibawa sejak lahir, infeksi penyakit, karena makanan atau kebiasaan posisi tubuh yang salah. Beberapa contoh kelainan pada tulang dan rangka, antara lain :
a.     Lordosis
Yaitu kelainan pada tulang belakang yang melengkung ke depan.
b.     Skoliosis
Yaitu kelainan pada tulang belakang yang melengkung ke samping (seperti huruf “S”). Hal ini dapat terjadi pada orang yang menderita sakit jantung yang menahan rasa sakitnya, sehingga terbiasa miring dan mengakibatkan tulang belakangnya menjadi miring.
c.      Kifosis
Yaitu kelainan pada tulang belakang yang melengkung ke belakang sehingga tubuh membungkuk.




d.     Rakhitis
Yaitu kelainan pada tulang akibat kekurangan vitamin D pada masa pertumbuhan tulang. Pertumbuhan tulang yang kurang sempurna akan mengakibatkan :
·        Tulang tengkorak yang tidak simetris (tidak sama)
·        Tulang ubun-ubun yang terlambat menutup
·        Tungkai kaki melengkung membentuk huruf “O” atau “X”
e.     Polio
Yaitu kelainan pada tulang yang disebabkan oleh virus polio, sehingga keadaan tulangnya mengecil dan abnormal.
f.       Fraktura /patah tulang
Yaitu kelainan pada tulang akibat kecelakaan, baik kendaraan bermotor atau jatuh. Dibedakan menjadi 2 yaitu fraktura yang tertutup (patah tulang yang tidak sampai merobek  kulit/otot) dan fraktura yang terbuka (patah tulang yang merobek/menembus kulit/otot).
g.     Osteoporosis
Yaitu kelainan pada tulang  yang disebakan karena adanya pengeropososan tulang. Osteoporosis biasanya menyerang wanita usia 45 tahun dan pria usia 50-60 tahun.Beberapa jenis tulang yang bisa terserang osteoporosis, yaitu :
·        Tulang leher
·        Tulang paha
·        Tulang pengumpil
Hal ini karena tubuh sudah tidak mampu lagi menyerap dan menggunakan kalsium secara normal.
h.     Fisura/retak tulang
Yaitu kelainan tulang yang  menimbulkan keretakan pada tulang, akibat kecelakaaan.




2.    Kelainan pada Otot
  Kelainan otot pada manusia dapat diakibatkan adanya gerak dan kerja otot. Hal Ini dapat terjadi akibat gangguan faktor luar maupun faktor dalam. Faktor luar dapat diakibatkan karena kecelakaan dan serangan penyakit, sedang faktor dalam bisa terjadi karena bawaan atau kesalahan gerak akibat otot yang tidak pernah dilatih.
Beberapa contoh kelainan pada otot, diantaranya :
a.     Tetanus, yaitu kelainan otot yang tegang terus menerus yang disebabkan oleh racun bakteri.
b.     Atrofi otot, yaitu kelainan yang menyebabkan otot mengecil akibat serangan virus polio atau karena otot tidak difungsikan lagi untuk bergerak, akibat lumpuh
c.      Kaku leher (stiff) , yaitu kelainan yang terjadi karena gerak hentakan yang menyebabkan otot Trapesius meradang.
d.     Kram, yaitu kelainan otot yang terjadi karena aktivitas otot yang terus menerus sehingga otot menjadi kejang.
e.     Keseleo (terkilir) , yaitu kelainan otot yang terjadi jika gerak sinergis salah satu otot bekerja berlawanan arah.
f.       Miastenia gravis, yaitu melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga menyebabkab kelumpuhan.
3.    Penyebab kelainan
Penyebab kelainan, yaitu :
·        Genetis
·        Kuman penyakit
·        Kelainan susunan tulang dan sendi
·        Kebiasaan sikap duduk yang salah
·        Kebiasaan aktivitas kerja yang berlebihan
·        Kurang gizi
·        Kecelakaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar